PUISI PLUVIO
Takdir Hati
Kau datang begitu saja
Tanpa salam dan sapa
Tanpa ucap kata
Mengejutkan…
Tetiba kulihat dari binar matamu
Ada tulus rasa mencintaiku
Ada Ikhlas dengan segala keberadaan
Ada rindu temu yang tak tertahan
Bahasa kalbu itu sungguh menggetarkan
Mengalir masuk, menyentuh jiwa ini
Membuat hati hanyut ke dalam harmoni cinta
Aku tahu ini sebuah pertanda
Bahwa di sudut malam aku selalu menunggu
Bernyanyi dengan bayang-bayang rindu
Menyelimuti tidur dengan aura romansa
Mewarnai mimpi indah dalam lelap
Melalui elok cahaya kunang-kunang cinta
Sayang…
Apakah kau bisa jua merasakan hatiku?
Apakah adinda bisa merasakan pelukan rindu ini?
Kata-kata memang tak kan mampu ungkap segalanya
Hanya intuisi rasa yang tahu akan cinta kita
Takdir hati, begitulah semestinya
Tanjungpandan, 14 November 2020
PUISI EZDWIMA PUTRISIA
Sang Penyemangat
Hatiku begitu menggebu
Setiap kudengar tausiyah suci itu
Rangkai katanya merona hatiku
Alur ritmiknya memerah telingaku
Jiwaku menggebu haru bertalu
Setiap derap pergerakan dihentakkan
Menyentak rasa lengang sanubari
Menggetar senyap keterlenaanku
Wahai geloraku, jangan tenggelamkan
Rasa cintaku pada perjuangan ini
Hanya karena tak bertemu sang guru
Yang selalu mengetuk pintu hatimu
Sematkan dalam ingatanmu,
Pandangan optimis penuh harapan
Seperti menatap indahnya langit biru
Penuh cahaya, menghangatkan hati
Agar kusambut langkah perjuangan itu,
Bersama kalam dan sabda yang tlah terpatri
Buktikan rasa peduli, simbol pemberani
Agar sinarnya terangi persada ini
Jadilah bunga yang harum di persada ini
Yang menebar wangi, pesona alami
Bangkit dan melangkahlah dengan pasti
Peradaban di negeri ini harus tegak berdiri