Penulis: eky | Editor: sue
BELITUNG TIMUR, JABEJABE.co – H. AS Hanandjoeddin adalah inspirator bagi Masyarakat Belitong dan kita berharap bisa memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen untuk pengusulan beliau sebagai pahlawan nasional ke kementerian.
Hal tersebut disampaikan Bupati Belitung Timur, Burhanudin saat membuka Seminar Nasional (Semnas) Kepahlawanan H.AS Hanandjoeddin menggantikan Gubernur Kep. Prov. Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Auditorium Zahari MZ, Kamis (17/2/2022).
Dikatakan Aan, sapaan Bupati Belitung Timur, pelaksanaan seminar ini merupakan bukti komitmen dan langkah-langkah konkret yang dilakukan terkait pengusulan H.A.S Hanandjoeddin sebagai Pahlawan Nasional.
“Oleh karena itu, mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Timur dan pribadi, melalui momentum ini, saya sampaikan dukungan penuh atas pengusulan Letkol Pas (PURN) H.A.S Hanandjoeddin sebagai Pahlawan Nasional,” ujar Aan.
Ke depan, lanjut Aan, Pemerintah Daerah Belitung Timur tentunya akan senantiasa mengawal dan terus memberikan dukungan secara penuh dalam setiap tahapan proses pengusulan tokoh Pahlawan Nasional, H.A.S Hanandjoeddin hingga akhir proses tahapan, yaitu tahap penetapan oleh Presiden Republik Indonesia.
“Besar harapan saya, seminar yang mengandung makna mulia ini dapat berjalan dengan lancar dan hikmat sehingga menghasilkan output guna memperkuat atas usulan gelar pahlawan bagi Letkol PAS (PURN) H.A.S Hanandjoeddin sesuai dengan apa yang kita harapkan bersama,” ucapnya.
Tercatat 210 orang peserta pembukaan seminar nasional yang diinisiasi oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Belitung Timur ini.
Kegiatan yang memenuhi protokol kesehatan ini dibagi menjadi dua sesi untuk memecah konsentrasi, mengingat status kabupaten Belitung Timur pada level III.
Sesi pertama akan diikuti oleh 100 peserta terhitung pukul 07.30 WIB hingga pukul 11.30 WIB. Kemudian sesi kedua dimulai pukul 12.30 WIB hingga pukul 15.40 WIB.
Usai pembukaan di sesi pertama, selanjutnya sesi kedua kegiatan seminar akan diisi para narasumber diantaranya Prof. Yusril Ihza Mahendra (Pakar Hukum Tata negara), Dr (HC) Tri Rismaharini (Menteri Sosial Republik Indonesia), Prof Bambang Purwanto (Guru besar sejarah UGM), Kol Sus Dra. maylina Saragih (Kasubdissejarah Dispenau TNI AU), dan Dr. Ari Sapto, M.Hum (Ketua Jurusan sejarah Univ Negeri Malang).*