Reporter: mdx | Editor: sue
BELITUNG, JABEJABE.co – Kantor Bea Cukai Tanjungpandan me-launching Program Klinik Ekspor bagi calon eksportir komoditas pertambangan di Pulau Belitung, bertempat di kantor Bea cukai Tanjungpandan, Selasa (12/7/2022).
Sebagai trade facilitator dan industrial assistance, Bea Cukai Tanjungpandan berkomitmen untuk terus mengoptimalkan pelayanan dan pengawasan proses ekspor.
Kegiatan ini dihadiri Seketaris Daerah (Sekda) Kabupaten Belitung MZ Hendra Caya, Kepala KPPN Tanjungpandan Yessy Silvia Maharani, GM PT. Pelindo Cabang Tanjungpandan Hambar Wiyadi, perwakilan KPP Tanjungpandan, perwakilan KSOP Tanjungpandan dan para stakeholders lainnya.

Acara yang berlangsung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid 19 ini digelar guna mendukung kinerja industri dalam negeri agar dapat berkontribusi aktif dalam perdagangan internasional dan meningkatkan perekonomian Indonesia.
Kepala kantor Bea Cukai Tanjungpandan, Jerry Kurniawan memaparkan latar belakang manfaat dan alur pelayanan Klinik Ekspor Calon Eksportir Komoditas Pertambangan pada saat acara launching.
Menurut Jerry, komoditas pertambangan menjadi primadona selama puluhan tahun dan menjadi tumpuan masyarakat pulau Belitung.
“Dan, demi memberikan kelancaran sesuai dengan peraturan yang berlaku, tentunya pelaku usaha memerlukan kepastian hukum serta kelancaran perdagangan untuk menunjang perekonomian masyarakat regional, dan Pemulihan Ekonomi Nasional,” ujarnya.
Bea Cukai Tanjungpandan, lanjut Jerry, memberikan terobosan bagi pelaku usaha komoditas pertambangan, dengan di-launching-nya Klinik Ekspor Calon Eksportir Komoditas Pertambangan.
Ia juga menambahkan, kegiatan launching Klinik Ekspor ini merupakan upaya terobosan yang masif kepada para pelaku usaha ekspor komoditas pertambangan di wilayah Pulau Belitung agar kegiatan ekspor dapat lebih meningkat dan tidak terkendala dalam proses eksportasinya.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Hendra Caya dalam sambutannya menjelaskan kegiatan usaha pertambangan ini harus didukung penuh oleh pemerintah dan pengusaha yang tentu semuanya harus dijalankan sesuai ketentuan demi kesejahteraan masyarakat pulau Belitung.
Hendra Caya juga menekankan perlunya membangun sinergi dan diskusi dengan masyarakat pariwisata demi keselarasan, agar tidak muncul gesekan di masyarakat.
“Harapan saya kegiatan ekspor komoditas pertambangan dan lainnya berjalan lancar, benar dan sesuai ketentuan yang ada, serta adanya inovasi klinik ekspor tentunya memudahkan prosesnya. Masyarakat Belitung, khususnya pemerintah daerah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” kata Hendra Caya.*